-->

Belajar Pemrograman Pascal Dasar

Konsep Dasar Pemrograman Pascal

A. Definisi Algoritma
     Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang
digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan.
Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai
salah atau benar.
Kriteria Algoritma yang baik:
     1. Tepat, benar, sederhana, standar dan efektif.
     2. Logis, terstruktur dan sistematis.
     3. Semua operasi terdefinisi.
     4. Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan.
     5. Ditulis dengan bahasa yang standar dengan format pemrograman agar
mudah untuk diimplementasikan dan tidak menimbulkan arti ganda.


B. Sejarah Pascal
     Pascal adalah bahasa tingkat tinggi (high level language) yang dirancang oleh
Niklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerland. Nama Pascal diambil
sebagai penghargaan terhadap ahli matematika prancis abad 17 yaitu Blaise Pascal.
Pascal digunakan pertama kali pada komputer CDC 6000 (Control Data Corporation)
pada tahun 1971 dengan tujuan untuk pendidikan.
     Beberapa versi dari Pascal diantaranya adalah UCSD Pascal (University of
California at San Diego), MS-Pascal, Apple Pascal, Turbo Pascal, FreePascal dan
lain sebagainya.


C. Struktur Program Pascal
     Struktur dari suatu program pascal terdiri dari sebuah judul program dan
suatu blok program atau badan program. Blok program dibagi lagi menjadi dua
bagian, yaitu : bagian deklarasi dan bagian pernyataan. Secara ringkas, struktur
suatu program pascal dapat terdiri dari :
1. Judul program
2. Blok program
     a. Bagian deklarasi
          - deklarasi label
          - deklarasi konstanta
          - deklarasi tipe
          - deklarasi variable
          - deklarasi prosedur
          - deklarasi fungsi
     b. Bagian pernyataan
Program pascal yang paling sederhana adalah program yang hanya terdiri dari
sebuah bagian pernyataan saja.
     Begin
     End.
Bentuk umum dari bagian pernyataan adalah :
     Begin
     Statement;
     End .

     Program pascal tidak mengenal aturan penulisan di kolom tertentu, jadi boleh
ditulis mulai kolom berapapun. Penulisan statement-statement pada contoh program
yang menjorok masuk beberapa kolom tidak mempunyai pengaruh diproses, hanya
dimaksudkan supaya mempermudah pembacaan program, sehingga akan lebih
terlihat bagian-bagiannya, dan baik untuk dokumentasi.
     Judul program sifatnya optional dan tidak signifikan didalam program. Jika ditulis
dapat digunakan untuk memberi nama program dan daftar dari parameter tentang
komunikasi program dengan lingkungannya yang sifatnya sebagai dokumentasi
saja. Judul program bila ditulis harus terletak pada awal dari program dan diakhiri
dengan titik koma.
End .



D. Tipe Data
Tipe Data dapat terletak pada deklarasi variabel maupun padadeklarasi tipe. Pascal menyediakan beberapa macam tipe data, yang terdiri dari :
1. Tipe data sederhana/skalar, terdiri dari :
     1.1. Tipe data standar/predefinisi
          1.1.1. bulat (integer)
          1.1.2. real
          1.1.3. karakter
          1.1.4. string
          1.1.5. logika (boolean)
     1.2. Tipe data didefinisikan pemakai :
          1.2.1. subjangkauan (subrange)
          1.2.2. terbilang (enumerated)
2. Tipe data terstruktur, terdiri dari :
     2.1. larik (array)
     2.2. rekaman (record)
     2.3. berkas (file)
     2.4. himpunan (set)
3. Tipe data penunjuk (pointer)
     1.1. Tipe data standar
          1.1.1. Tipe data integer 
Tipe integer adalah bilangan yang tidak mempunyai titik desimal/bilangan pecahan. Integer terdiri dari beberapa tipe, yaitu :
     - byte, dengan jangkauan nilai 0..255
     - shortint, dengan jangkauan nilai -128..127
     - integer, dengan jangkauan nilai -32768..32767
     - word, dengan jangkauan nilai 0..65535
     - longint, dengan jangkauan nilai -2147483648..2147483647
Operator yang dapat digunakan pada data tipe integer :
     +, penjumlahan
     -, pengurangan
     *, perkalian
     div, pembagian
     mod, sisa pembagian
          1.1.2. Tipe data real 
     Tipe real adalah bilangan yang mengandung pecahan, paling sedikit harus ada satu digit sebelum dan sesudah titik desimal. 
Operator yang dapat digunakan pada data tipe real adalah : 
      + penjumlahan 
      - pengurangan 
      * perkalian 
      / pembagian 
          1.1.3. Tipe data karakter 
     Nilai data karakter berupa sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal, misalnya : 'A', 'b', '@', dan sebagainya. Karakter yang dapat diterima oleh komputer : 
huruf besar/kecil : A,B,C,...,Z / a,b,...,z 
     digit : 1,2,3,...,9 
     operator aritmatika : * / + - 
     tanda baca : , . ; : ? !
     simbol khusus : $ @ { } ( ) [ ] % # 
     spasi 
          1.1.4. Tipe data string 
     Nilai data string adalah satu atau lebih karakter yang terletak diantara tanda petik tunggal, misal : 'GUNADARMA'. Bila panjang dari suatu string di dalam deklarasi variabel tidak disebutkan, maka dianggap panjangnya 255 karakter.  
          1.1.5. Tipe data boolean 
Data tipe boolean mempunyai dua nilai, yaitu True dan False. 

     1.2. Tipe data Terdefinisi
          1.2.1 Tipe data subjangkauan 
     Tipe data ini adalah tipe data yang dapat didefinisikan sendiri oleh pemakai. Nilai data pada tipe ini mempunyai jangkauan tertentu. Misalkan nilai ujian mempunyai harga 0 sampai 100.
          1.2.2. Tipe data terbilang Tipe data ini juga dapat didefinisikan sendiri oleh pemakai. Disebut tipe terbilang karena semua nilai disebut satu persatu. 
     2.1. Tipe data larik (array) 
Larik (array) adalah kumpulan data yang mempunyai tipe data sejenis. 
     2.2. Tipe data record dan file



1. Statemen-statemen yang digunakan untuk input/output
     1.1. READ/READLN(prosedur)
Digunakan untuk memasukkan (input) data lewat keyboard ke dalam suatu variabel. Sintaks: READ/READLN(V); Keterangan : V = variabel. READ = pada statemen ini posisi kursor tidak pindah ke baris selanjutnya. READLN = pada statemen ini posisi kursor akan pindah ke baris selanjutnya setelah di input.
     1.2. READKEY(fungsi) 
Untuk pembacaan sebuah karakter dari keyboard. Tipe data yang dihasilkan adalah char. Sintaks: READKEY;
     1.3. WRITE/WRITELN(prosedur) Digunakan untuk menampilkan isi dari suatu nilai variabel di layar. Sintaks: WRITE/WRITELN(V);


2. Statemen-statemen yang digunakan untuk pengaturan letak di layer
     2.1. CLRSCR(prosedur) Digunakan untuk membersihkan layar. sintaks: CLRSCR;
     2.2. GOTOXY(prosedur) Untuk menempatkan posisi kursor pada layar. Sintaks: GOTOXY(X, Y: Byte); Keterangan : X = sumbu X (posisi horisontal), Y = sumbu Y (posisi vertikal)
     2.3. DELLINE(prosedur) Untuk menghapus sebuah baris pada posisi kursor dan menaikkan baris-baris dibawahnya. Sintaks: DELLINE;
     2.4. INSLINE(prosedur) Untuk menyisipkan sebuah baris pada posisi kursor dan menggeser kebawah tampilantampilan baris dibawahnya. Sintaks: INSLINE;
     2.5. DELAY(prosedur) Untuk menghentikan sejenak proses program. Sintaks: DELAY(MS: Word); Keterangan : MS = ukuran waktu dalam milisecond.

3. Statemen-statemen untuk perhitungan aritmatik 
     3.1. ABS(fungsi) 
Memberikan nilai mutlak dari suatu argumen. Sintaks: ABS(x);
     3.2. ARCTAN(fungsi) 
Memberikan nilai dari fungsi arctangent dari perhitungan goniometri. Sintaks: ARCTAN(x); Dimana x dapat bertipe real atau integer dan akan menghasil kan nilai bertipe real. 
     3.3. COS(fungsi) 
 Memberikan nilai dari fungsi Cosinus. Sintaks: COS(x); 
     3.4. EXP(fungsi) 
Menghitung nilai pangkat dari bilangan e (bilangan alam), yaitu sebesar x. Sintaks: EXP(x); x dapat bertipe real atau integer dan akan menghasilkan nilai bertipe real. 
     3.5. FRAC(fungsi) 
Untuk mendapatkan nilai pecahan dari suatu bilangan. Sintaks: FRAC(x); Tipe dari x sama seperti yang diatas. 
     3.6. INT(fungsi) 
Memberikan nilai integer (bilangan bulat) dari suatu variabel dengan membuang bilangan di belakang koma. Sintaks: INT(X); 
     3.7. LN(fungsi) 
Digunakan untuk menghitung nilai logaritma alam (natural logarithm) dari nilai x. Sintaks: LN(x); 
     3.8. SIN(fungsi) 
Memberikan nilai dari fungsi Sinus. Sintaks: SIN(x); 
     3.9. SQR(fungsi) 
Digunakan untuk menghitung nilai pangkat kuadrat dari suatu bilangan. Sintaks: SQR(x); Tipe dari x bisa berupa real maupun integer. Dan hasilnya akan sama dengan tipe dari x. 
     3.10. SQRT(fungsi) 
Digunakan untuk menghitung nilai akar dari suatu bilangan. 


4. Statemen-statemen tambahan (warna,suara dan window)
     4.1. TEXTCOLOR(prosedur) 
Untuk mengatur warna dari karakter-karakter di layar. Sintaks: TEXTCOLOR(color : Byte); Catatan : untuk pilihan warna lihat pada buku Turbo Pascal.
     4.2. TEXTBACKGROUND(prosedur) 
Untuk mengatur warna latar belakang dari karakter-karakter dilayar. Sintaks: TEXTBACKGROUND(Color : Byte);
     4.3. WINDOW(prosedur) 
Untuk membuat suatu jendela (window) yang terletak pada layar. Sintaks: WINDOW(x1,x2,y1,y2 : Byte); x1,x2 = kordinat kiri atas dengan nilai maksimal sesuai dengan mode layar. 21 y1,y2 = kordinat kanan bawah dgn nilai maksimal sesuai dengan mode layar.
     4.4. TEXTMODE(prosedur) 
Untuk mengatur lebar layar, 80 kolom atau 40 kolom. Sintaks: TEXTMODE(Mode: Byte); Default = C80
     4.5. SOUND(prosedur) 
Untuk mengaktifkan suara(beep) pada internal speaker. Sintaks: SOUND(Hz : word); Untuk mengnonaktifkannya, gunakan statemen NOSOUND.



 A. PERULANGAN (LOOPING)
Dalam hampir setiap program yang kompleks mutlak memerlukan suatu perulangan dan percabangan. Tujuan perulangan disini adalah untuk mengulang statement atau blok statement berulang kali sesuai sejumlah yang ditentukan pemakai. Dalam materi ini akan memberikan gambaran konsep dasar dari pengertian diatas.
1.      Perulangan FOR
Perulangan dengan statemen FOR digunakan untuk mengulang statemen atau suatu blok statemen berulang kali. Perulangan dengan statemen FOR dapat berupa perunlangan positif dan perulangan negatif.
2.      Perulangan WHILE-DO
Penyeleksian kondisi digunakan untuk agar program dapat menyeleksi kondisi, sehingga program dapat menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari kondisi yang diseleksi tersebut. Perulangan WHILE-DO tidak dilakukan jika kondisi tidak terpenuhi.
3.      Perulangan REPEAT-UNTIL.
REPEAT-UNTIL digunakan untuk mengulang statement-statemen atau blok statement sampai (UNTIL) kondisi yang diseleksi di UNTIL tidak terpenuhi.

B. PENYELEKSIAN
1.      IF-THEN Bentuk struktur IF-THEN adalah sebagai berikut : IF Kondisi THEN Statement Ungkapan adalah kondisi yang diseleksi oleh statement IF. Bila kondisi yang diseleksi terpenuhi, maka statement yang mengikuti THEN akan diproses, sebaliknya bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses statement berikutnya.
      IF-THEN terbagi menjadi 3 :
      a. if tunggal;
      b. if bertingkat;
      c. if bersarang;
2.      CASE-OF Struktur CASE-OF mempunyai suatu ungkapan logika yang disebut dengan selector dan sejumlah statemen yang diawali dengan suatu label permasalahan (case label) yang mempunyai tipe sama dengan selector. 29 Statement yang mempunyai case label yang bernilai sama dengan case label yang bernilai sama dengan nilai selector akan diproses sedang statemen yang lainya tidak.


C. ARRAY
    Array Array adalah tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen komponen yang mempunyai tipe sama. Komponen tersebut disebut sebagai komponen type, larik mempunyai jumlah komponen yang jumlahnya tetap. Banyaknya komponen dalam larik ditunjukkan oleh suatu index, dimana tiap komponen di array dapat diakses dengan menunjukkan nilai indexnya atau subskript.
    Array dapat bertipe data sederhana seperti byte, word, integer, real, bolean, char, string dan tipe data scalar atau subrange. Tipe larik mengartikan isi dari larik atau komponenkomponenya mempunyai nilai dengan tipe data tersebut. Contoh : var untai : array[1..50] of integer; Pada contoh Array dengan nama untai telah dideklarasikan dengan tipe integer, dengan jumlah elemen maksimum 50 elemen, nilai dari elemen array tersebut diatas harus bertipe integer.

D. PROCEDURE
    Procedure adalah suatu program yang terpisah dalam block tersendiri yang berfungsi sebagai subprogram (program bagian). Penggunaan prosedur diawali dengan kata cadangan procedure di dalam bagian deklarasi procedure. Pemanggilan procedure dengan menggunakan judul procedure. Pada program terstruktur banyak menggunakan procedure karena : - Sebagai penerapan program yang modular yaitu memecah program yang rumit menjadi program- program bagian yang lebih sederhana dalam bentuk procedure. - Untuk beberapa perintah yang sering digunakan berulang, cukup dituliskan sekali dalam procedure dan dapat dipanggil sewaktu-waktu.

E. FUNCTION
    Function Blok pada function hampir sama dengan blok pada procedure, hanya pada function harus dideklarasikan dengan tipe dari function tersebut yang merupakan tipe hasil dari function itu sendiri. Sehingga dikatakan function dapat mengembalikan nilai. Sintaks : FUNCTION identifier(daftar parameter) : type;

0 Response to "Belajar Pemrograman Pascal Dasar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel